Antara ngasih tau sama pengen mereka
belajar sendiri, jadi dilema. Hampir setiap anak di tempat saya bimbel, apalagi
yang SD, lebih siap menunggu jawaban daripada mencari jawaban. Rata-rata anak
kelas 4 dan 5 SD yang malas, lebih tidak sabaran untuk menyelesaikan PR karena
gurunya lama ngasih jawaban, terutama matpel MTK. Kalo disuruh ngitung,
bilangnya “enggak tahu” mulu. Perkalian belum hafal sampai 6. Pembagian enggak
bisa. Pengurangan yang minjem atu juga masih bingung. Maunya “kakak cepet
jawabannya apa.” Pelajaran yang hanya perlu dibaca aja lebih suka kakak
pembimbingnya yang nyari. Saya selalu mengatakan “baca, di buku pasti ada
jawabannya.” Kalo enggak ampuh juga, saya buka halaman yang ada jawabannya dan
menyuruhnya baca. Kadang kalo udah dapet jawabannya, senyum malu sendiri,
kadang bener-bener gak ngeh kalo jawaban ada dari teks yang tadi dibaca.
Bener-bener pengen nulis jawabannya aja. Jadinya prihatin.
Kesimpulannya, mereka datang
konsultasi ke tempat bimbel hanya untuk mendapatkan jawaban dan nilai bagus.
Bukan mencari pemahaman. Susah-susah gampang untuk mengatakan pada anak kelas 4
atau 5 SD tentang memahami pelajaran. Tapi semoga aja ada yang masuk ke pikiran
mereka lewat suara guru-guru yang menerangkan cara mengerjakan soal, misalnya
FPB dan KPK.
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar