Seorang teman yang sudah lama mengajar anak-anak SD menceritakannya pada saya. Teman saya ini bekerja sebagai guru di sekolah alam. Uniknya, yang sekolah bukan hanya anak-anak biasa, tapi juga yang berkebutuhan khusus. Well, dia mengatakan tidak mudah mengajar anak-anak sekolah alam yang rata-rata sangat aktif. Harus sabar dalam berbicara dengan anak-anak. Kelihatannya mereka seperti tidak menangkap apa yang orang dewasa katakan. Mereka seperti tidak fokus mendengarkan. Tangan yang bergerak-gerak, mata yang melihat kemana-mana, dan bahasa tubuh yang seperti tidak bersabar untuk kembali bermain. Tapi ada satu ketika saat teman saya melihat anak muridnya yang melerai temannya yang bertengkar, dia berpikir kalau hal itu sama seperti yang pernah dia lakukan saat ada anak muridnya ribut.
Anak-anak memang tidak pernah gagal meniru. Menirukan apa yang orang dewasa lakukan. Mereka seakan kamera CCTV yang merekam apa saja yang lewat di depan matanya. Menyimpannya dengan baik. Dan dikeluarkan jika kondisinya sama seperti apa yang dilihat.
Saya pun berpikir, bisa saja apa yang saya lakukan sekarang, tindakan yang saya lakukan, dipengaruhi oleh apa yang orang tua saya lakukan saat kecil. Gaya makan saya dan saudara saya sama seperti ibu saya. Padahal beliau tidak pernah mengajarkannya secara langsung lewat ucapan. Lalu saat adik saya ngeles kalo ketahuan bohong atau ngeles minta dibeliin apa gitu, sama seperti ayah saya.
Teman saya ini juga mengatakan kalo kita sebenarnya menirukan apa yang orang lain lakukan, sadar atau tidak. Sebenarnya kita saling mengkopi prilaku. Saling memengaruhi, sadar atau tidak. Kembali ke anak-anak, mungkin mereka tidak mendengarkan, tapi mereka tidak pernah gagal menirukan.
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar