Turning Point #1

Sudah lama aku tidak membuat postingan sejak mengganti alamat web blog ini. Jari-jari sedikit gatal. Ada banyak hal yang terjadi di tahun ini, awal tahun ini. Sebelumnya, ini bukanlah breaking news, hanya apa yang terjadi pada kehidupanku yang seperti berbalik merenung banyak apa yang terjadi ke belakang.
Aku tidak tahu dari mana datangnya semua rasa yang kupikir tidak penting saat aku hanya melihat dan terus melihat ke depan. Dan salah satu yang menjadi pemicunya adalah Alegori. Novel ini sedikit membuatku berpikir apa yang terjadi dalam hidupku sekarang, membuatku kembali bersemangat, menambah rasa percaya diri, memberiku harapan baru tentang banyak hal yang terlewat dan tidak bisa kucapai.
Sekitar setengah tahun aku berkutat menyelesaikan "Alegori" dan begitu selesai, aku sampai pada satu perenungan yang tidak bisa kusebut mengubah segalanya, tapi membantuku menyembuhkan banyak hal.
Kulihat diriku, lebih ke dalam lagi. Ternyata inilah aku yang begitu kotor hatinya, yang tidak tahu betapa penyakit hati sudah berjangkit. Tanpa sadar sedikit-sedikit melekat. Aku menyadari inilah sebab dari akibat yang kurasakan sekarang. Akibat yang membuatku jatuh, diam menangis setiap rasa gelap datang. Aku seakan tidak berguna, tidak tahu harus apa, bingung dengan hidupku sendiri, menyalahkan diri, menganggap diri begitu bodoh, menyesali banyak hal. Kulihat diriku yang dulu dan itu tidak membantu apapun.
Apa masih ada kesempatan dan hal yang bisa kulakukan?
Kupikir aku tidak bisa mengejar mereka yang sudah berlari jauh. Kupikir aku sudah membuat keputusan salah sejak awal lulus sekolah. Kupikir akulah yang tidak bisa bersabar akan banyak hal, terlalu berekspektasi, panjang angan, menganggap diri sudah tahu segalanya, menganggap diri ada di atas. Kebodohan yang kupikir sesuatu yang wajar merusak banyak rencana dan itu karena diri sendiri.
Kulihat lagi kesalahan apa yang sudah kulakukan sampai seperti ini hasil yang kudapat. Ujian kah? Cobaan kah? Hukuman kah? Mana yang paling tepat, aku tidak tahu.