Tidak seperti nama-nama di negara lain. Nama di Indonesia berkembang menjadi lebih luas. Kita tentu bisa membedakan seseorang dari namanya. Seperti nama orang Jepang, orang Tiongkok, orang Korea, orang Rusia, orang Afrika, orang Arab dan masih banyak lagi.
Secara umum, nama-nama mereka tidak berubah. Konsisten dengan polanya. Mungkin ada sedikit pengecualian dengan keluarga yang mempunyai orang tua berbeda bangsa. Namanya bisa jadi merupakan campuran. Jika ayahnya berasal dari Jepang, sedangkan ibunya Spanyol, mungkin tidak akan banyak percampuran. Beda dengan ayahnya yang berasal dari Inggris, ibunya Korea. Pasti nama keluarganya memakai bahasa Inggris. Tapi itu hal yang wajar. Karena hampir semua tempat di luar negeri, nama keluarga adalah bagian dari nama seseorang yang akan terus di bawa. Sekalipun sebagai artis dia memakai nama panggung.
Itu adalah nama di luar negeri. Bagaimana dengan dalam negeri?
Dulu, dari namanya saja kita bisa dengan mudah mengetahui dari manakah dia berasal. Seperti nama orang Jawa yang khas. Atau orang Sumatra. Tapi tidak untuk sekarang. Kebanyakan bayi yang lahir di abad millenium memiliki nama yang paling sedikit dua kata. Tidak seperti orang dulu, kadang satu kata saja sudah cukup. Mungkin yang membuat panjang adalah nama panggilannya yang banyak. Sampai-sampai ada yang tidak tahu nama aslinya. Oke, kita tidak membicara nama panggilan.
Nama saat ini bisa terdiri dari banyak arti dengan bahasa yang berbeda. Orang tua bisa memakai nama orang Prancis untuk nama anaknya, dicampur Sanskerta dan Arab. Hasilnya, nama yang terdengar berbeda dan 'cantik'. Kadang nama-nama ini secara tidak langsung seperti menunjukkan status. Karena namanya 'cantik', orang beranggapan dia kaya(apa kita sudah keluar jalur dari topik yang sedang dibicarakan?)
Ujung-ujungnya, orang-orang yang tidak terbiasa salah menyebut nama si anak. Seharusnya dibaca "Marie"(Meri), jadi "Marie". Sesuai dengan tulisannya.
Perkembangan nama di Indonesia memang terus meningkat. Kadang semakin panjang namanya, semakin bagus. Dan jenis bahasa yang digunakan semakin banyak. Memang tidak semuanya. Mungkin nama yang konstan di Indonesia adalah nama yang memakai bahasa Arab dan keluarga yang memakai marga atau nama keluarga di namanya.
Sekarang kita tidak akan menemukan anak dengan nama "Sumantri", "Wati", "Ramsih", "Slamet", dan lain-lain(pikir sendiri yah...).
Harus diakui, orang tua saat ini memang kreatif. Tidak asal pilih nama. Artinya juga harus bagus. Tidak seperti zamannya kakek-nenek kita. Kadang nama yang diberikan asal saja.
Begitulah perkembangan nama-nama di negara kita tercinta. Pastinya nama-nama akan terus berkembang dan bertambah kosakatanya. Tidak harus bahasa Indonesia 'asli'. Kalau bagus, enak didengar dan memiliki makna yang baik, kenapa tidak dipakai. Tentu itu semua tergantung kreativitas masing-masing orang tua.
Selamat membuat nama...
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar