Flip dan Mudahnya (hidupku) Bertransfer Ria

Tau Flip dari mana? Gara-gara seniorku transfer pake Flip. Jadi gini, seniorku beli peniti sama klip turkey. Tapi karena beda bank, jadi dia agak lama transfernya. Pas liat bukti transfer, aku rada bingung. Kok dari pihak lain (aka pihak ketiga)? Oh, ternyata pas buka aplikasinya di apps store, pahamlah kalo aplikasi ini gak perlu mengorbankan duit untuk bayar admin antar bank tiap transfer.  Berhubungan rekeningku bukan konvensional dan cukup sering transfer, maka fasilitas ini sangat membantu(menolong banget). Langsunglah cus download aplikasinya. Eh, gak bisa langsung dipake. Harus verifikasi KTP langsung alias tatap muka. Gak masalah, sih. Next, akhir pekan, pulang ngajar cus ke Detos buat tatap muka(ada grup Watsapp-nya untuk tau lokasi tatap muka per wilayah). Yey, jadi yang pertama. Pas banget sebelahan sama Mba Flip-nya. Cuma berapa detik selesailah verifikasi KTP-nya. Hari berikutnya udah bisa dipake. Pertama kali coba transfer lancar. Tambahan: sebenarnya mudah untuk daftar flip dan transfer-transfer, tinggal gimana kitanya yang mau pelan-pelan ngikutin. Lucunya, di Flip pengguna dipanggil “Kakak”. Serasa lagi jalan di ITC. Kiwkiw…
Nah, suatu hari, mungkin karena lagi gak fokus dan terlalu tergesa-gesa. Jadilah transferanku tak terdeteksi. Pas aku kroscek, ternyata angka yang aku masukin salah. Harusnya “7”, jadi “4”. Yah, salahku juga sih nulis di kertasnya angka tujuhnya mirip empat. Sedikit panik dong. Buatku 200k udah gede. Langsung tanya adminnya via e-mail sama chat langsung (ada fasilitas chatnya). Langsung deh dijawab. “Mau kirim sisanya, Kak?” Sempet bingung maksud “sisanya” tuh apa. Tapi akhirnya aku transfer lagi kekurangannya ke Flip. Baru deh pas sesuai dengan nominal pihak kedua, Flip transfer. Alhamdulillah selamat.
Ternyata belum selesai sodara. Hari berikutnya, malem, aku mau transfer ke adekku yang banknya sama denganku. Tapi enggak bisa. Aku yakin saldoku masih cukup. Pas dicek, udah berkurang 30k. Aku bingunglah ini dipake kemana. Pas cek history mutasi di mobile banking, ternyata aku ngirim dua kali ke Flip untuk kasus transferan yang kurang tadi. Cus ke e-mail Flip, ngasih tau kalo aku dua kali ngirim plus bukti mutasinya. Langsung malem itu di-refund. Wow, cepatnya! Selamatlah diri ini atas kesalahan jempol sendiri (untuk urusan yang dua kali ngirim 30k, aku sempet bingung. Iya, sih aplikasi mobile bankingnya emang kadang suka slow respon, dan tetiba close sendiri padahal transaksi belum selesai. Kan pasti kita ngira transaksi tadi gagal, yah. Jadi bikin transaksi lagi. Yah, namanya juga human and apps error).
Aku udah berkali-kali kirim pake Flip dan berusaha jeli sama nilai nominalnya sampai tiga angka terakhir. Pas mau klik “Setuju”, aku pastiin lagi angka nominalnya sama rekening tujuannya. Tenang kok, emang kita sedikit ngelebihin pas transfer ke Flipnya sebagai kode unik, tapi masuk ke akun kita dananya. Enggak kemana-mana. Bisa dicairkan begitu sampai 10k. Yang penting gak perlu bayar admin antar bank. Bayangin deh, dua kali transfer ke beda bank aja udah abis ceban lebih. Gimana berkali-kali. Pokoknya sangat membantu berhemat.
Satu lagi, layaknya pekerja kantoran, Flip juga ada jam buka tutupnya. Flip buka dari jam 9 pagi sampe… mmm, 7 malem masih dilayani deh. Jadi kalo mau transfer lewat jam kerja, maka akan diproses hari berikutnya atau kalo transfer pagi banget, baru diproses jem 9 itu.

Coba, deh. Dan kamu akan menemukan cara baru bertransfer tanpa perlu repot dobel bayar admin antar bank (apalagi kalo udah sama ongkir).

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday

0 komentar:

Posting Komentar