Dalam Kenangan: PP. Husnul Khotimah

Satu paling penuh kenikmatan adalah enam tahun di Pondok Pesantren Husnul Khotimah. Masa yang begitu mudah menghafal Al Qur’an. Masa yang tidak dihantui masa lalu dan angan-angan akan masa depan, tapi masa sekarang. Masa yang penuh berkah, keteraturan. Masa yang mudah menemukan jiwa-jiwa ikhlas, yang ilmu begitu mudah di dapat. Masa dimana mata tidak melihat hal-hal yang tidak seharusnya. Masa dimana telinga tidak mendengar hal yang sia-sia. Begitu sibuk masa enam tahun itu. Masa dimana hati terjaga dari hal-hal yang mengotorinya.
Begitu lulus, kami seakan tercerai berai menuju keinginan masing-masing. Beberapa bertahan. Beberapa melampaui batas. Semua mengarah pada arah yang berlainan. Waktu mengajari banyak hal. Betapa penyesalan begitu mendalam tak banyak melakukan hal baik di pondok. Betapa pengkotak-kotakkan antar teman begitu membedakan satu dan yang lainnya. Tapi begitu berpisah, kami disatukan oleh ikatan tak kasat mata bernama “pengalaman di tempat yang sama”.
Penyesalan selalu tak berguna. Masa enam tahun selalu bernilai kurang. Ingin rasanya kembali ke sana walau hanya untuk semalam. Ingin mendengar suara hafalan Qur’an  santri yang membawa buku tebal (tak pernah diduga kalau ujian dengan soal berbahasa Arab bisa dilewati).

Diri ini ingin kembali. Dimana bisa menemukan tempat seakan dimana-dimana penuh cahaya, keberkahan karena para penuntut ilmu.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday

0 komentar:

Posting Komentar