Siang, ngantuk, ditambah mata kuliah mantep. Di depan kelas,
dosen kami lagi nerangin mata kuliah penting dalam teknik sipil: mekanika
rekayasa/mekanika teknik. Dosen kami sedang menjelaskan tentang gaya statis. Lupa
sih tentang momen atau gaya. Lantas dosen kami pun bertanya, apakah gayanya (-)
atau (+). Karena gak ada yang jawab, ditanya lah satu-satu. Di kelas kami
hanya ada 11 mahasiswa. Ya, sebelas! Itu pun kalo masuk semuanya. Satu-satu kami
ditanya; ada yang jawab (+), ada yang jawab (-); ada yang asal tebak(sebenernya
asal tebak); ada yang ikut-ikutan mana yang paling banyak. Setelah dihitung-hitung
ternyata kebanyakan jawab (-). Yang jawab (+) cuma sedikit. Dan eng ing eng,
jawaban yang bener yang (+), walau dosen sempet nyindir "paling nebak".
“Bisa
dilihat kan kalo yang mayoritas belum tentu benar. Betul?” ujar dosen kami.
Begitulah kata Pak Dosen yang langsung ‘menyulut’ kami dan secara tidak langsung membuat (yang)
berpikir, kembali berpikir apa yang mayoritas selalu benar? Dari hal sederhana
tadi kita bisa mengambil kesimpulan.
Jadi, apa kesimpulan kalian?
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar