Seorang teman sempat putus asa dan marah kenapa dia tidak
langsung kuliah setelah lulus SMA. Kenapa dia tidak pernah lulus tes? Walau
lulus satu, tapi dia tidak terlalu menginginkannya. Karena itu dia tidak
terlalu bersemangat untuk mengurus segala keperluan daftar ulang. Dia ingin
masuk kampus kelas A. Mungkin pikiran dan langkahnya saat itu terlalu
terburu-buru. Entah kenapa apa yang dikatakannya sungguh terjadi: “nganggur
setaun”.
Tapi justru setahun inilah dia menemukan banyak cerita.
Alih-alih belajar untuk persiapan tahun depan, dia justru fokus dengan proyek
cerita terbarunya, di samping dia juga merevisi cerita pertamanya.
Seiring bertambahnya pengetahuan dan perubahan dalam menulis
cerita atau novel(mungkin lebih tepatnya perkembangan), ia menemukan begitu
banyak kesalahan dalam buku novel pertamanya(itu baru buku tulis, bukan
buku-cetak-novel sesungguhnya). Kata-kata atau kombinasi kata-kata yang ia
temukan begitu kekanak-kanakan, belum ‘dewasa’. Sangat ‘anak SMP sekali’. Ia
pun merevisi plus menambahkan banyak hal dan penjelasan baru dalam novel
revisinya.
Setelah novel itu selesai direvisi, dia menulis satu cerita
lagi. Ini berdasarkan pengalamannya “menyetir”. Saat menulis cerita ini, gaya
penulisannya terlah berkembang pesat. Kali ini gaya menulisnya benar-benar
lebih riil. Novel ini berjudul “My Instructor”. Cukup tebal jika dijadikan satu
novel.
Belum kelar novel ini, dia memutuskan untuk lebih fokus
belajar. Kali ini dia diterima di salah satu PTN di Bandung. Namun, orang
tuanya justru tidak mengizinkannya jauh dari rumah. Dia marah. Dia menangis,
walau hanya dalam hati. Sekali lagi, dia memendam segalanya sendiri.
Dia tahu alasan kedua orang tuanya tanpa harus dijelaskan.
Tapi karena inilah dia menemukan dunia baru. Dia bertemu teman-teman baru yang
begitu hebat. Sosok-sosok yang tidak akan dia temukan jika dia kuliah di tempat
lain. Di kampus inilah dia belajar bagaimana kampus itu sesungguhnya. Bagaimana
tidak melabeli sesuatu dengan melihat casing-nya atau luarnya. Dan suekali lagi
dia menemkan cerita barunya. Saya tidak habis pikir bagaimana dia menyiapkan
dan membuat hampir sepuluh novel, sedangkan baru empat novel yang dibuatnya.
Sisanya ada di salah satu bagian pikirannya. Ini hanya soal waktu kapan karya
itu keluar.
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar