TELOR

Sepertinya telor bukan hanya pendamping makan nasi. Telor sudah seperti makanan wajib--kalau tidak bisa disebut pokok. Setidaknya kalau tidak masak atau tidak belanja atau tidak beli makanan jadi di rumah makan, telor satu-satunya opsi. Selalu sedia telor sebelum lapar.
Di rumahku, telor harus selalu ada. Kalau dipikir-pikir dengan baik, tidak pernah aku tidak makan telor lebih dari dua hari. Selalu telor. Mau didadar atau diceplok. Aku tidak berpikir berapa kilo telor yang sudah kukonsumsi sampai seperempat abad ini.
Aku masih ingat dengan baik saat mengambil telor ayam kampung di kandang belakang rumah untuk sarapan sebelum berangkat sekolah. Kadang kalau ada induk yang sedang mengerami telor-telornya aku minta bantuan Uwak. Mengambil telur bercangkang putih langsung dari kandangnya dan mungkin saja baru ditelurkan--yang masih hangat karena dierami--pasti tidak akan terulang lagi. Sepertinya saat aku SD, aku lebih sering makan telor ayam kampung daripada ayam negeri. Walau ukurannya lebih kecil, tapi rasanya sama. Hehe...
Aku bersyukur masih bisa merasakan makan telor langsung dari kandangnya, pernah menanam kacang tanah dan jagung di kebon, main di kandang kambing, ngasih makan rumput langsung ke mulut kambing, main masak-masakkan di kebon belakang rumah yang penuh pohon-pohon seperti durian, rambutan, salak dan meninjo, dan menikmati sayur, seperti kacang panjang dan oyong, langsung dari pohonnya saat sahur. Really fresh!!! Biar dikata tinggal di Depok, tapi saat aku kecil rumahku adalah kampung penuh kebon. Aku masih merasakan mandi dari air sumur hasil nimba. Aku masih merasakan makan berbagai jenis rambutan dari pohon di sekitar rumah. Aku masih merasakan tinggal di rumah setengah permanen dengan langit-langit dari anyaman bambu.
Ngomong-ngomong berapa harga telor sekarang? Walau penikmat telor, tapi urusan harga, aku tidak tahu. Berapakali pun disuruh beli telor di warung, harganya tidak pernah nempel di kepala. Yang aku tahu, telor adalah makanan darurat di saat tidak ada makanan atau lauk apapun di rumah. Jadi, berapa harga sekilo telor?


Share this:

ABOUT THE AUTHOR

I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday

0 komentar:

Posting Komentar