Ada-ada aja emang cerita adik pertamaku. Ceritanya sampai membuatku tidak percaya dan sedikit tertawa.
Jadi, gini, adikku yang satu ini hanya punya dua baju koko. Dia memulai cerita dari datang ke toko di ITC yang menjual baju koko Preview. Dia mencari yang warna putih. Dua ibu yang menjaga toko nanya "untuk apa?". Adikku bilang "untuk sholat". Sontak dua ibu ini mengatakan "Masya Allah" ditambah raut takjub. Adikku tentu bingung. Dia mikir dalam hati, "Lah, emang buat apa lagi?"
Aku dan adik keduaku yang denger ketawalah, tapi juga gak ngerti sampe segitunya si ibu mikir. Mungkin dia mengira adikku nyari baju koko untuk acara apa gitu. Yah, emang buat sholat.
Adikku yang satu ini sangat memerhatikan penampilannya. Baginya tidak nyaman pakai baju koko yang itu-itu lagi. Yang satu dicuci, pakai yang satu. Begitu terus bergantian. Setidaknya punya atu lagi deh. Eh, sekalinya nyari sampe membuat pipinya tersipu dan senyum-senyum menanggapi dua ibu yang jaga toko.
Jadi, gini, adikku yang satu ini hanya punya dua baju koko. Dia memulai cerita dari datang ke toko di ITC yang menjual baju koko Preview. Dia mencari yang warna putih. Dua ibu yang menjaga toko nanya "untuk apa?". Adikku bilang "untuk sholat". Sontak dua ibu ini mengatakan "Masya Allah" ditambah raut takjub. Adikku tentu bingung. Dia mikir dalam hati, "Lah, emang buat apa lagi?"
Aku dan adik keduaku yang denger ketawalah, tapi juga gak ngerti sampe segitunya si ibu mikir. Mungkin dia mengira adikku nyari baju koko untuk acara apa gitu. Yah, emang buat sholat.
Adikku yang satu ini sangat memerhatikan penampilannya. Baginya tidak nyaman pakai baju koko yang itu-itu lagi. Yang satu dicuci, pakai yang satu. Begitu terus bergantian. Setidaknya punya atu lagi deh. Eh, sekalinya nyari sampe membuat pipinya tersipu dan senyum-senyum menanggapi dua ibu yang jaga toko.