Home
Archive for
Februari 2017
Kemaren tahun lalu), dua hari sebelum Ramadhan udah jaga. Aku tidak berniat untuk jaga lagi. Apalagi
nyari-nyari info lowongannya. Tapi aku coba juga—nurut aja sama tawaran Tante.
Di sana , di tempat bazar, aku ketemu temen baru, tawaran baru, orang baru, dan pembicara keren
seputar dunia dagang alias bisnis UKM online gitu. Walau acaranya sepi
pengunjung, aku belajar banyak hal, termasuk melatih diri.
Dan
satu hal yang paling penting adalah melatih diri sendiri kembali berkumpul
dengan orang banyak. Sebenarnya yang mau aku tulis bukan tentang bazarnya, tapi
bagaimana dari bazar ini aku tahu koneksi dan relasi adalah hal penting. Aku
yang begitu sotoy sok-sokan menarik diri dari dunia luar, jadi terketuk kalau caraku
salah.
Belum
bisa dibilang setahun, sih aku mengasingkan diri. Aku bahkan tidak tersentuh dengan hadist tentang silaturahmi (sedih betapa kerasnya hari ini).
Menganggap enteng gitu. Enggak ramah sama orang.
Gara-gara bazar, ada hikmahnya, tapi PR
besar menghubungkan tali di keluarga sendiri. Gak mau nyesel, gak mau lewatin
gitu aja.
Lagi di rumah dan inilah percakapan antara dua orang tua
yang didengar anaknya.
Aku lagi di dapur dan tau-tau udah sampai pembicaraan
tentang kata sifat. Dengernya, aku jadi terketuk dan emang bener, sih.
Kebanyakan kita sebenarnya dulu gak tau apa itu kata sifat, kata benda. Saat
belajar bahasa inggris, guru gak menjelaskan apa itu kata sifat, kata kerja,
dan kata benda. Pokoknya mah verb, noun, sama adjective. Yah, bapakku sedikit
gimana gitu pas cerita ibu-ibu sama bapak-bapak yang lagi belajar bahasa arab di
masjid pada bingung sama kata sifat. Kayak gimana sih contohnya, apa sih kata
sifat? Sedangkan dalam bahasa Indonesia, mereka juga gak tau kayak gimana
jenisnya. Ibuku pun ingat dulu guru bahasa inggrisnya, Pak Toto, udah ngajarin
dengar suara keras, lantang, biar muridnya ngerti. Tapi gak pernah ngerti. Udah
diajarin “yesterday”, “now” berarti “present”. Tapi giliran kata sifat bingung.
Iya juga sih pas pelajaran bahasa Indonesia gak dijelasin kata sifat contohnya
apa. Jadi pas belajar bahasa arab atau inggris bingung padanannya apa.
Sekarang-sekarang aja aku baru ngeh apa itu kata sifat dan kata benda. Kalo
kata kerja kan intinya ‘melakukan’ (walau kenyataannya gak semua yang
berarti melakukan adalah kata kerja).
Kalo gak dijelasin, rajin, pendek, kecil adalah kata sifat,
bisa-bisa sampe kapan pun itudikira kata kerja atau kata benda. Hehe, kata benda aja
suka bingung. Meja sama buku masuk kata benda. Murid sama guru kalo di bahasa
inggris masuk kata benda.
Hem, penting emang ngajarin dasarnya dulu perbedaan jenis
kata (iya jenis kata berdasaran sifat, beda, kerja, keterangan, dan jenis-jenis
lain yang ada di bahasa inggris) sebelum masuk ke kalimat atau tata bahasanya.
Ini musim dingin, hehe bulan desember deng yang penuh hujan
dan mendung. Tiba-tiba pagi-pagi atau sore-sore yah (maklum udah setahun lalu),
adeku tanpa ada tanda dan nuansa apapun, bilang, “Teh, I love you”.
Aku cuma bisa menyunggingkan bibir menimpali keanehan adekku
yang kadang kalo lagi korea banget, banget, kalo lagi west, west banget, kalo
lagi jepang, jepang banget.
Jadi gini nih pas dia mengutarakan kalimat di atas.
“Teh”-nya sih biasa aja manggilnya, tapi pas bagian “I Love You”, dia pake nada
lagunya GOT7 yang MAD Winter Edition. Bener-bener deh. Mau nyanyi atau mau
pamer udah bisa belajar nada? Entahlah. Aku cuma masang tampang jelek, juga
karena suaranya yang gak cocok nyanyi.
Memutuskan untuk membuka rekening di salah satu bank syariah
sudah lama jadi rencana. Begitu kesampean, yes punya atm. Hehe…
Kalian tahu ayat di Al-baqarah tentang riba. Bodohnya
pelajaran satu itu lupa gitu aja. Kayak gak pernah belajar atau emang pas
pelajarannya aku tidur. Jadi, begitu tahu akibatnya, keputusan untuk
benar-benar hijrah semakin bulat. Satu rekening bank konven besar di negeri ini
kubiarkan begitu saja.
Pas jualan. Emang sih agak ribet. Teman-teman sering nanyain
punya rekening lain. Mereka kebanyakan punya norek bank konven besar macam BNI,
BRI atau Mandiri. Belum lagi kalo beda bank kena cas admin. Lumayan emang kalo
ditambah ongkir jadinya harga beli serasa mahal. Tapi bismillah. Gak masalah
segitu daripada besarnya akibat riba.
Walau belum seratus persen tertata dalam urusan uang, tapi
pelan-pelan belajar berusaha agar selalu memastikan segalanya halal dan
thoyyib. Insya Allah.
Ada kura-kura sekarang di rumah. Kata
Abah nemu di kali. Antara percaya dan enggak sih. Kura-kuranya ditaro dalam bak
cucian. Ngeliatnya malah kasian. Harusnya dia di alam bebas atau di tempat yang
tepat lagi luas. Bukan di dalam bak cucian yang diameternya gak sampe satu.
Mana tiap hari kayak mau manjat tuh kura-kura. Ngeliatnya jadi inget pepatah,
kura-kura di dalam kolam tidak tahu luasnya samudra. Bener deh sama kayak
keadaan di rumah. Enggak papa kali di bebasin atau dikasih ke orang yang emang
sungguh-sungguh sayang binatang. Lah di rumah ini sapa yang mau ngurus gituan?
Urus rumah gak gak bener. Manfaatin waktu aja gak bisa. Gimana mau urus di luar
itu? Terbangkalai, jadi nelangsa. Liat betapa gigihnya si kura-kura tiap hari
berusaha manjat bak. Tapi gak pernah sampe, tapi gak pernah nyerah.
(yang baru kusadari, si kura-kura hanya punya satu kaki belakang :( )
Langganan:
Postingan
(
Atom
)