Abah... Aku memanggil beliau Abah. Kalo tetehku waktu itu ngotot mau
manggil papa-mama, sekarang mungkin akan berbeda. Tapi sebagai kakak,
teteh mengalah. Jadilah kami sepakat manggil dengan sebutan 'umi-abah'.
Abah...
yang selalu kulihat dan kutahu tidak pernah punya satu barang lebih
dari satu. Seperti dompet, sepatu olah raga, sepatu pantovel, sendal,
atau ikat pinggang. Yang dimiliki lebih dari satu hanya pakaian sehari.
Kata Abah yang penting kualitas. Cukup punya satu, walau mahal yang
penting awet. Itu juga mungkin yang berefek pada beberapa anaknya :)
ABOUT THE AUTHOR
I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday
0 komentar:
Posting Komentar