Journey of My Life

seputar catatan yang katanya jurnal

  • Home
Home Archive for November 2015
Satu pergi, datang seribu.
Istilah tadi kurang lebih menggambarkan apa yang akan terjadi di tempat bimbel.
Ada murid baru. Cissy namanya. Dia teman sekelas Aura--putri pemilik bimbel. Awalnya sih masih malu-malu kucing kalau belajar. Lama-lama Cissy mengatur sendiri jadwalnya mau belajar apa. Karena sama-sama kelas 1, Aura kadang suka ikut belajar. Walau cuma dua, tapi kalau sudah bersaing nilai dan rebutan 'Kakak' aka saya, hem... bisa tidak kondusif suasana kelas. Saat saya mengajari Cissy membaca, Aura akan mulai menggoda Cissy yang lebih mengarah pada ejekan hanya karena belum lancar membaca. Fokus utama yang diminta ibu Cissy adalah membaca; agar Cissy lancar membaca. Buku apapun itu, asal ada bacaannya akan saya minta untuk dibuka. Tapi Cissy lebih suka buku bahasa Indonesia. Kalau sudah membaca, lanjut menghitung. Kalau ada PR, lanjut PR. Atau PR dulu, baru membaca dan berhitung. 
Seminggu Cissy tiga kali datang, tapi kadang hanya seminggu sekali. Secara teknis hanya ada satu siswa kelas 1, tapi karena ada Aura, jadi dua. Tidak masalah asal tenang. Namun, kenyataannya lebih sering becanda dan kata-kata yang keluar dari mereka adalah kata-kata yang tidak baik untuk anak kecil. Belum lagi kalo sudah ngomongin teman di kelas. Udah kayak ibu-ibu gosip. Kebanyakan hanya baru pendapat pribadi dari apa yang didengar dan dilihat, tanpa fakta pasti. Tapi emang anak SD kelas 1 ngerti fakta? Disuruh berhenti bicara juga cuma semenit dua menit. Lanjut lagi gosip dan menjelek-jelekan teman. Miris aja dengarnya. Belum lagi kalo udah saling menghasut dan mempengaruhi tentang si A yang begini dan begitu. Itu baru obrolan. Tapi kalo udah ribut berdua bisa sampe marah-marahan. Hem... lebaynya. Satu memojokkan dan tidak mau kalah. Satu kadang diem aja sambil ngerjain soal dan minta saya untuk memnyuruh Aura keluar dari kelas. Beberapa kali saya meminta untuk tenang atau salah satu keluar kelas dan tidak boleh masuk lagi. Masalahnya mulut yang satu bukan main bergeraknya.  Ada aja kata-kata kasar dan merasa diri paling benar yang keluar. Udah dinasehatin, masih aja ngomong. Belum paham mana salahnya. Cissy jadi kadang gak betah. Males lanjut belajar. Atau kalo lanjut, pindah kelas. Tapi masih aja dicecer sama Aura. Ada aja yang dia omongin. Untungnya Cissy enggak terlalu masukin ke hati. Padahal mah kalo mau nangis, ya nangis aja. Miris, sangat miris.
Tidak banyak yang mau saya tulis. Ini hanya kejadian yang umum terjadi di sekitar kita. Dan bisa jadi pernah kita alami.
Melihat hasil dari jerih payah usaha kita bisa dilakukan hampir setiap orang yang bahkan tidak dikenal. Melihat hasilnya, tapi tidak tahu apa yang sudah terjadi untuk sampai ke titik tadi. Atau sebaliknya, mereka yang melihat usaha kita, tapi tidak percaya dengan hasilnya. Mereka yang seperti ini harusnya hanya boleh melihat hasilnya, bukan prosesnya. Barulah mereka akan terkagum-kagum. 
Sudahlah, jangan pedulikan proses anak-anak yang sedang berinovasi. Lihat saja hasilnya ke depan. Jangan lihat proses membuat sesuatu dari barang bekas. Lihat saja hasilnya tanpa banyak tanya. 
Jadi, simpan pertanyaan sampai proses kreatif selesai dan lihat hasilnya.
Salman sudah tidak les English di tempat saya. Tinggal sang kakak yang masih berlanjut entah sampai kapan. Saya tahu dia hanya caper. Bergerak ke sana kemari hanya untuk menarik perhatian mereka yang ada di dekatnya. Sang kakak sepertinya sudah hafal tingkahnya. Tapi, yah gitu. Tetap saja over. Tetap saja menghela nafas entah harus gimana lagi dan apa yang harus disampaikan pada ibunya. Tapi pasti ada kelebihannya, ada kekurangannya. Saya sedikit-sedikit ingin tau apa yang Salman suka dan apa yang dia bisa. Ternyata anak over aktif ini bisa membuat graffiti dengan pulpen atau spidol--yang penting alat tulis. Graffiti nama atau kata yang dibuatnya menunjukkan sisi kreatif dari Salman. Sisi yang pasti sangat jarang dilihat. Apalagi kalau sudah tahu label Salman yang hiperaktif dan bandel. Sedikit pujian untuk Salman membuatnya tersenyum lebar malu-malu. Mungkin dia tidak tahu kelebihannya yang tadi karena sudah lebih sering dicap bandel dari orang-orang sekitarnya. Kalau sedang asyik membuat graffiti, Salman akan duduk tenang.
Dari sang kakak, saya tau kalau Salman les di tempat lain selepas maghrib. Semoga di tempat les baru Salman bisa lebih konsentrasi belajar dan lebih bisa dipegang dibanding saya. :)
Tadinya mau coba bikin kimono, tapi karena kekecilan, jadi gagal.
Cari-cari pola kimono di internet, dapet tuh yang bagus.







 
Akhirnya jadi. Tapi dijait di flanel sebagai aplikasi. Kalo jadi baju terlalu kecil, kecil banget, bahkan untuk pajangan sekalipun. Tinggi kimononya hanya sepuluh sentian. Tapi mau coba bikin lagi untuk gantungan kunci boneka .

Dari judulnya, bukan tentang bola yang akan saya tulis, tapi tentang istilah yang sudah sangat dikenal dan umum terjadi.
Berapakali, sih, kita pernah mengalami 'lempar bola'? Seenaknya disuruh ke sana ke sini saat yang kita tahu bahwa bagian X-lah yang menjadi tanggung jawabnya. Tapi katanya harus ke sana dulu. Dari sana lempar ke sini. Ish!!!
Saya berencana menerjemahkan ijazah dan transkrip nilai ke bahasa Inggris. Di kertas yang ditulis di TU fakultas jelas-jelas tertera biaya untuk menerjemahkan. Tapi saat saya meminta untuk pelayanan tadi, dari TU disuruh ke bagian TU lain di rektorat. Dengan bantuan bapak TU jurusan saya, kami berdua berjalan ke rektorat. Bapak TU jurusan bertanya ke pegawai di dalam TU rektorat, tapi disuruh ke fakultas. Lah tadi dari sono udah suruh ke sini. Jadi lah mulai sedikit kesal. Tapi ada bapak-bapak di situ yang nyuruh ke Pak 'I'. Ruangan beliau ada di lantai dua gedung yang sama. Masih bersama bapak TU jurusan, kami pergi ke ruangan Pak 'I'. Awalnya beliau menyuruh ke jurusan. Kami jelaskanlah sedikit udah kemana aja. Akhirnya beliau mau bantu. Tadinya memang beliau yang bertugas menerjemahkan, tapi sekarang tidak lagi. Pak 'I' menyuruh saya besok untuk datang membawa kopian ijazah dan transkrip nilainya.
Setelah hampir mau dilempar lagi, selesai lah urusan saya di kampus hari itu.
Sepele sebenarnya. Tapi dalam urusan administrasi apa selalu seperti itu? Apa tidak bisa dikatakan kalau saat ini, misalnya, layanan penerjemahan sedang tidak bisa? Kenapa dari fakultas harus ke BAAK? Atau memang tugasnya TU fakultas tidak termasuk menerjemahkan? Kan lebih enak bilang: Silakan datang ke bagian X atau Silakan ke Bapak X. Syukurnya saya dibantu bapak TU jurusan. Kalau tidak, bisa-bisa tidak tahu harus bagaimana lagi. Lagi, masalah pelayanan selalu tidak ramah dan memudahkan. Berbeda dengan pegawai bank. Saya begitu nyaman saat masuk bank. Dari pintunya aja sudah disambut senyuman pak/bu satpam. Di teller mesti senyum lagi. Beberapa kali ke meja CS, kadang malah jadi ngobrol. Padahal baru kenal, tapi udah akrab aja. Coba beberapa kantor bisa lebih ramah, tersenyum dan melayani dengan baik. Dijamin betah setiap yang datang.
Kalau bukan atas permintaan ade sendiri, enggak kepikiran deh buat permak ini celana. My bro minta celananya dijadiin celana ngatung macam celana joger.
So, ready to permak!!!
Pertama, potong celana kira-kira 10 cm dari ujung pergelangan kaki.
Lalu, tekuk ujungnya dan jait. Hasilnya bisa dilihat difoto ketiga.




Ketiga, tekuk lagi celana, kira-kira 5 cm dan jahit kembali. Tapi sisakan bagian yang tidak dijahit untuk jalan masuknya karet.

Eit, belum selesai. Tahap akhir adalah masukin karet ke pergelangan kaki celana.

 And... tada! Siap dipakai gaya... 
Selamat mencoba!!!

Untuk membuat pouch, bisa memakai bahan sisa. Yang penting gimana cara jahitnya. Ini pouch pertama yang aku jahit dengan mesin. Walau agak gagal dan berantakan, tapi jadi juga. 


Pertama, bikin pola dan gunting bahan untuk bagian dalam dan luar. Bagian dalamnya aku pakai katun. Nah, yang luarnya itu aku gak tau nama bahannya apa. Jangan lupa buat serutan di bagian luar, seperti gambar ketiga di bawah.
Pertama, jahit bagian untuk serutan. Baru jahit sisi dalamnya. Sebelumnya, tekuk bagian bekas guntingan ke sisi dalam agar terlihat rapi saat sudah jadi pouch. Jangan lupa saat menjahit hati-hati jangan sampai lubang untuk pita serutan tertutup. Gimana? Bisa?
Gamis bersejarah ini rencana mau dijadiin blus atau atasan. Bahannya kayak apa, yah? Berhubung gak tau jenis bahan, cuma ngira-ngira, mungkin kurang lebih kayak sifon, tapi tebelan, tapi bukan sifon juga, sih. Well, lanjut!!!

Potong gamis tepat di bagian bawah saku. Lanjut tekuk bagian bekas guntingannya dan jahit.

Terakhir tambah renda-renda di bagian bawahnya dan pergelangan tangan. Tampak lebih manis, kan?


Langganan: Postingan ( Atom )

Featured Post

DATA IN-OUT DUIT

28/9/2015 Kadang di akhir bulan kita bertanya kemana saja uang gaji yang kita terima. Kemana saja perginya uang-uang tadi? Kita hanya tahu...

Iklan Gratis
Memuat

Total Tayangan Halaman

Google
Custom Search

Categories

  • berhenti sejenak (38)
  • film (4)
  • language (9)
  • motivation (4)
  • my culture (2)
  • my friend (2)
  • my mind (49)
  • my observ (40)
  • my resep (1)
  • the world (61)
  • tips (9)
  • tips: berpakaian (3)
  • tips: kesehatan (3)
  • tips: perawatan (1)

My Blog List

Diberdayakan oleh Blogger.

about me

Foto saya
limun
Hello, I'm Limun. I try really hard to fix my own life. You too? Manage my time and my life.
Lihat profil lengkapku

my friend

Archive

  • ► 2025 (2)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2021 (8)
    • ► Desember (1)
    • ► November (3)
    • ► Maret (4)
  • ► 2020 (6)
    • ► Juli (2)
    • ► Juni (4)
  • ► 2019 (17)
    • ► Juni (6)
    • ► Maret (4)
    • ► Februari (7)
  • ► 2018 (15)
    • ► Oktober (8)
    • ► September (3)
    • ► Mei (1)
    • ► April (3)
  • ► 2017 (29)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (4)
    • ► Agustus (3)
    • ► Mei (7)
    • ► April (6)
    • ► Maret (1)
    • ► Februari (6)
  • ► 2016 (63)
    • ► Desember (24)
    • ► November (23)
    • ► Oktober (8)
    • ► Juni (4)
    • ► Maret (4)
  • ▼ 2015 (95)
    • ► Desember (3)
    • ▼ November (8)
      • Bimbel part 3
      • Lihat Hasilnya!!!!
      • Bimbel part 2
      • MINI KIMONO
      • Lempar Bola
      • PERMAK CELANA
      • Sewing Pouch
      • Permak Gamis
    • ► Oktober (11)
    • ► September (11)
    • ► Juni (3)
    • ► Mei (2)
    • ► April (40)
    • ► Maret (17)
  • ► 2014 (11)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (3)
    • ► September (6)
    • ► Februari (1)
  • ► 2012 (16)
    • ► Desember (1)
    • ► Januari (15)
  • ► 2011 (26)
    • ► Desember (3)
    • ► November (3)
    • ► Oktober (2)
    • ► September (3)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (4)
    • ► Juni (3)
    • ► Mei (7)
  • ► 2010 (10)
    • ► Juni (1)
    • ► April (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Januari (7)
  • ► 2008 (1)
    • ► Oktober (1)
AllBlogTools.com Blogger Templates

Latest Posts

  • Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara
    Awalnya saya mencari-cari dimana Skotlandia? Dimana letak negara ini? Kalian tahu dimana? Beberapa tahun kemudian saya tahu dimana letak...
  • WhatsApp Initializing
    Pernah mengalami WhatsApp susah di-instal ulang? Notifnya “initializing” atau apalah ejaan Inggrisnya. Saya pernah mengalami kejadian i...
  • Pekerjaan Suami Saya Cuma Petani
    Kalo lagi kumpul-kumpul bareng teman lama, terutama karena udah pada berkeluarga, pasti ngomongin pekerjaan suami. Beberapa teman bisa ...

Visitors

free counters
Free counters
Copyright 2014 Journey of My Life.
Distributed By My Blogger Themes | Designed By OddThemes