GOLD

Today, kakek dan nenek ultah pernikahan emas(gitu istilahnya dari steven). Sibuk, semua sibuk. Masak.nasi kuning lah, ayam goreng lah, segala. Paling, sebagai cucu, limun kena icip-icip. Emang top masakan nenek,,,nyam-nyam sedap nian....
History, sejarah bagaimana kakek dan nenek bertemu seperti ini kurang lebih.
Nenek, walau di kampung banyak yang suka, yah,,,kembang desa,,,--zaman dulu Curug masih kampung,,,--




 (20 jan 2010 11:00 AM)
--tapi nenek hanya menunggu satu orang...kakek. Saat itu kakek masih sekolah--masih zaman Belanda, jadi gak pake shoes(nyeker man...), yang gurunya bawa-bawa rotan buat alat mukul, yang guru-gurunya masih galak, gak kayak zaman kita sekarang. Untungnya, untuk ade-ade nenek yang perempaun, kalo mereka digangguin sama cowok kampung, tinggal ngomong sama kakek. Pada takut deh...(udah kayak preman nih kakek...hehehe). Pokoknya nenek hanya menunggu kakek, walau lama karena kakek sekolah sampe jadi Drs--doktorandus. Jarak umur nenek ama kakek juga gak deket.

Saat itu nenek masih belasan taun.
Tidak lama mereka menikah dan nenek yang memang tidak pernah mengecap pendidikan diajarin ama kakek baca-tulis dan menghitung. Tapi gitu-gitu nenek sangat mahir menjahit(kayaknya ini nurun ke limun) pake mesin jahit dan masak. Keahlian menjahitlah yang membantu keuangan keluarga kecil nenek dan kakek. Saat baru punya satu anak(my mom) kakek mendapat tugas ke Aceh, karena di sana kekurangan guru. Agak lama. Baru pas my mom SD dan sudah punya ade perempuan, mereka kembali ke Depok. Yang paling lucu pas umiy SMP, tanda tangan di raportnya sama antara orang tua murid dan kepsek--saat itu kakek memang menjadi kepsek di SMP yang letaknya deket ama padang golf 'milik' mantan presiden. Waktu terus berlalu, mereka di karuniai 6 anak yang dari anak ke 4 sampe 6 laki-laki semua. Anak ke 1 kuliah di fk-UKI, anak ke 2 sama, tapi jurusan hukum, ke 3 ITI-teknik kimia, ke 4 UI-teknik elektrok, ke 5 UNJ-seni lukis(kami sebagai keponakannya pernah meminta kanvasnya untuk melukis yang di tarik garis tengah, kanan gambar pemandangan, kiri gambar orang. Hasilnya memang aneh, beda tema dalam satu wadah), dan yang ke 6 masih SMA akhir(saat itu).

Inilah ultah ke 50 yang pada malamnya semua anak-anaknya kumpul, kecuali anak ke 5 karena lagi ke  Surabaya--tugas. Pokonya malam rame. Makan-makan, walau hanya sebentar. Kami semua berdoa semoga mereka sehat selalu--kakek lebih banyak di kasur sekarang.
Yang paling kami ingat sebagai 4 cucu perempuan pertama adalah setiap liburan cawu(jaman dulu SD kan masih cawu) kakek pasti menjemput limun ama teteh untuk berlibur dan yang paling kami suka dan eksklusif hanya kami yang pernah merasakannya dibanding cucu-cucu yang lain yang emang telat munculnya: lari pagi keliling perumnas yang kadang berhenti di pasar baru untuk membeli uli bakar. Kadang nih kalo ketemu anjing, kakek bantuin ngusir. Sekarang kami tidak bisa lagi merasakannya karena kakek sudah tua. Limun punya pengalaman pribadi ama kakek: diajarin matematika ampe namgis, hanya karena limun ngitungnya lama.
Yang tidak berubah, nenek tetap menyiapkan makan untuk kakek. Pas kakek sakit di rumkit, nenek nginep. Gak berubah dari dulu. Makanan untuk kakek pun khusus karena kakek sakit diabetes. Sekarang cucu mereka ada 16. Yang paling besar udah kuliah 2 orang. Sayang masa tua mereka tidak seindah masa muda. Dan itu tugas kami untuk membahagiakan mereka, walau kadang gak selalu.
Selamat ulang tahun emas kek... nek... Dan semua akan baik-baik saja, percaya deh, biar kami yang urus semuanya. Apapun itu. Nikmati buah yang sudah kalian tanam selama ini.

sejuta peluk for you all, kek, nek.... ^_^

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

I really thank you for looking and read my blog. Have a nice day! And always be a good person everyday

0 komentar:

Posting Komentar